Istilah Pajak untuk menerjemahkan kata- kata asing tax.fiscal(Inggris),belasting,fiscal (Belanda)
- Adapun fiscal dalam arti luas mengandung pengertian segala sesuatu yang ada sangkut pautnya dengan keuangan negara termasuk pajak.
- Fiscal dalam arti sempit diartikan sama dengan pajak
Berdasar UU Perpajakan Nasional
"Pajak merupakan iuran rakyat kepada negara berdasarkan undang - undang dengan tidak mendapat jasa timbal yang langsung dapat ditunjuk dan digunakan untuk membiayai pengeluaran umum (routine) dan pembangunan."Ciri - Cirinya :
- Adanya iuran masyarakat kepada negara ,artinya pajak hanya boleh dipungut oleh negara bukan swasta.
- Pemungutan pajak oleh negara harus berdasar undang - undang yang dibuat oleh wakil - wakil rakyat dan pemerintah .Sehingga pajak dapat dipaksakan.
- Tidak ada imbal jasa secara langsung dari negara.Sehingga dengan adanya pajak ada imbal balik dari negara namun tidak dapat dirasakan secara langsung oleh setiap individu.
- Kelebihan pajak untuk membiayai pengeluaran pemerintah.
- Pajak dipungut karena danya kejadian,perbiatan dan keadaaan yang memberikan kedudukan tertentu pada seseorang.
- Retribusi
Ciri - cirinya
- Retribusi dipungut berdasarkan peraturan peraturan yang berlaku untuk umum (dalam hal ini undang - undang + perda )
- Imbalan pada retribusi secara langsung yang dapat ditunjukkan secara individual
- Hasil retribusi dipergunakan untuk pelayanan umum terkait dengan retribusi yang bersangkutan
- Pelaksanaan dapat dipaksakan ,namun paksaan retribusi bersifat ekonomis
Menurut Santoso Brotodihardjo
Sumbangan hanya diwajibkan pada golongan tertentu untuk kepentingan golongan tertentu ini pula.Ciri - cirinya
- Sumbangan dipungut berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku dan mengikat umum
- Kontraprestasi di dalam sumbangan diberikan pada golongan
- Pelaksanaan dapat dipaksakan bersifat yuridis.
D.Fungsi Pajak
D.1 Fungsi Anggaran
Memasukkan uang ke kas negara sebanyak -banyaknya untuk keperluan belanja negara .Dalam hal ini lebih difungsikan untuk menarik dana dari masyarakat untuk dimaksukkan dalam kas negara.
D.2 Fungsi Mengatur
Pajak berfungsi sebagai alat penggerak masyarakat dalam perekonomian untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.Sehingga fungsi mengatur menggunakan pajak untuk mendorong dan mengendalikan kegiatan masyrakat agar sejalan engan rencana dan keinginan masyarakat.
D.3 Fungsi sosial
Hak milik seseorang harus diakui dan pemanfaatnaya.Sehingga besarnya pajak harus disesuaikan dengan kekuatan seseorang untuk dapat mencapai pemuasan kebutuhan setinggi - tingginya setelah dikurangi untuk kebutuhan primer.
E.Penggolongan Pajak
E.1 Berdasarkan Administrasi perpajakan ,dilihat dari segi yuridis dan ekonomis
E.1.1 Pajak Langsung
- Segi yuridis ; Pajak yang dipungut secara periodik (berulang) berdasarkan suatu penetapan dan berkohir .Ex:PPh
- Segi Ekonomis : Beban pajaknya tidak boleh dilimpahkan pada orang lain.
E.1.2 Pajak Tidak Langsung
- Dari Segi Ekonomis : pihak wajib pajak dapat mengalihkan beban pajaknya kepada pihak lain ,artinya antara mereka yang menjadi wajib pajak dengan yang benar - benar memikul beban beban pajak itu merupakan pihak yang berbeda.
Ex: PPN ,pajak dikenakan pada pengusaha kena pajak.Dalam hal ini yang menjadi wajib pajak adalah pengusaha kena pajak itu sendiri,sehinga yang benar - benar memikul pajak adalah konsumen yang membeli barang tersebut.
- Dari segi yuridis : Pajak yang dipungut secara isendital saat adanya tatbestand (berupa suatu keadaan ,perbuatan,dan peristiwa yang mengakibatkan utang pajak timbul )
Ex : bea materai ,PPn atas barang jasa.
E.2 Bedasarkan sifat Pajak
E.2.1 Pajak Perseorangan
Pajak yang dalam penetapanya memperhatikan dari diri serta keluarganya .Misalnya status wajib pajak kawin atau tidak,berpa tanggunganya dalam keluarga sehingga itu menentukan kemampuan membayar dari wajib pajak.
E.2.2 Pajak Kebendaan
Pajak yang dipungut tanpa memperhatikan diri dan keadaan wajib pajak merupakan jenis pajak tidak langsung .Misalnya : bea materai.
E.3 Melalui Titik Tolak Pungutunya
E.3.1 Pajak Subyektif
Dimulai dengan menetapkan orangnya baru kemudian mencari syarat -syarat obyeknya .Misalnya ,PPh
E.3.2 Pajak Obyektif
Pajak yang pengenannya bertitik tolak pada obeyk pajak yang dikenai dan untuk mengenakan pajakna harus dicari subyeknya.Sehingga yang harus dilihat adalah obyeknya dulu kemudian mencari orang subyeknya.
E.4 Melalui Kewenangan Pemungutnya.
E.4.1 Pajak negara ,yang berda di pusat .Misalnya :PPh.PBB,bea materai ,bea lelang ,bea masuk dan cukai
E.4.2 Pajak Daerah yang berada di Provinsi atau Kabupaten dan Kota .Misalnya terdapat dalam UU.34 tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dalam pasal 2.